Senin, 02 Desember 2013

Hanya Curahan

Dulu saat SD saya mau jadi dokter, arkeolog, guru, desainer, arsitek dan lain-lain, karena suka aja

Dulu saat SMP saya mau jadi dokter kulit dan kecantikan, karena pengen buat make up yang berlisensi halal, jadi ibu-ibu yang suka make make up bisa aman

Dulu saat SMA kelas 1 saya mau jadi dokter umum, karena pengen buka praktek gratis untuk kalangan nggak mampu, urusan biaya sehari-hari itu mah urusan suami, yang penting saya tetap buka praktek dirumah untuk masyarakat yang kurang mampu

Dulu saat SMA kelas 2 saya mau jadi dokter dan kepala rumah sakit, karena pengen punya rumah sakit yang pelayanannya cepat, juga sahabat untuk masyarakat yang kurang mampu agar memperbaiki kualitas hidupnya

Dulu saat SMA kelas 3 saya mau jadi dokter spesialis penyakit dalam dan punya rumah sakit, Karena pengen tahu obat untuk penyakit ibu saya dulu, dan tetap pengen punya rumah sakit yang pelayanannya cepat dan bersahabat


Sekarang, saya harus ahli di bidang Psikologi. Karena ternyata bangsa ini perlu diobati. Moralnya yang sakit, tapi treatmentnya sungguh miris sekali. 

Senin, 25 November 2013

Shall be..

Apa-apa yang terjadi di masa lalu memang sedikit banyaknya terbawa menjadi kebiasaan disaat ini. jadi ingat, Sejak dulu saya selalu diajarkan oleh ayah saya, ‘kalau kamu taruh barang disitu, apa dampaknya untuk orang lain?’ atau ‘lihat sekitarmu, ambil yang bahaya’, atau ‘ini akan lebih baik ditaruh disini, karena…’, ya, secara tidak langsung saya jadi belajar tentang keergonomisan. Jadinya, tanpa sadar sekarang saya tertarik pada psikologi ergonomi. Melihat bagaimana baiknya ini, apakah mempengaruhi mood orang jika seperti ini, dan banyak lagi. Menarik. Sehingga saya pun mengambilnya menjadi salah satu minat saya. hha

Nah, melihat ke minat. Ada satu minat saya yang begitu besar, sehingga terkadang itu tertutupi oleh minat-minat kecil yang terlihat mudah untuk dijalani lebih dulu. Tau minat itu apa? Kalau lihat di blog tentu saja terlihat. Parenting. Mmm entah itu minat karena saya menemukan kekurangan/kelebihan pada saat saya masih kecil, atau minat yang tumbuh karena mengetahui kekurangan pendidikan saat ini, atau memang itu sebenarnya fitrah dari seorang perempuan, atau karena campuran dari itu semua, entahlah, tak tahu yang mana, Tapi yang jelas, yang saya sadari adalah saya mempunyai perhatian khusus pada hal itu, Parenting. 

Awalnya saya berpikir minat saya ada pada anak-anak. Anak-anak menjadi perhatian saya karena saya yakin masa anak-anak adalah batu loncatan terbaik untuk membekalinya dimasa depan sehingga saya banyak fokus pada bagaimana menerapkan nilai-nilai pada anak-anak.  Benar sih itu yang saya pikirkan sampai sekarang, tapi untuk masalah minat hanya pada anak-anak ternyata tidak juga.

Saya kembali menerawang masa depan, cara termudah yaa, melihat lingkungan haha. Suatu saat nanti, ketika sudah punya anak, anak saya tidak akan tetap menjadi anak-anak. Dia akan tetap tumbuh dan berkembang. Peran saya sebagai yang diamanahi olehNya belum berakhir. Bekal dasar itu penting, tapi bimbingan setelahnya hingga dia mampu berpikir dan bertindak dewasa dengan baik itu pun penting. Bahkan hingga dia mampu mendewasakan lingkungannya. Sehingga saya menemukan hal-hal lain yang menjadi perhatian saya.

Seperti, setelah di berikan fondasi saat anak-anak lalu apa? Ah, setelah itu transisi dia menuju dewasa, saya yakin dalam transisinya ada suatu dilema yang orang bilang krisis identitas. Bagaimana baiknya orang tua pada saat-saat ini ? lalu setelahnya apa dan setelahnya apa ? haha pertanyaan-pertanyaan ini pun berlanjut hingga menemui kesimpulan : belajar lagi yang bener gih.

Semakin sadar bahwa saya belum punya ilmu yang cukup untuk ini itu. Aaah semoga Allah kuatkan dan mudahkan untuk belajar tentang kehidupan. Terlebih mempersiapkan generasi masa depan.

Semoga Allah ridhoi, generasi saya nanti adalah generasi yang baik lagi membaikkan, sholih juga mensholihkan, shalihah juga menshalihkan, dewasa juga mendewasakan, lembut juga melembutkan, visoner juga memvisionerkan, semoga generasi yang lahir adalah generasi yang dibanggakan RasulNya nanti, dan yang paling saya inginkan adalah semoga yang lahir adalah Generasi Pemimpin Orang-orang Bertakwa. Aamiin yaa Mujib.

Semoga Anda yang membacanya dan mengharapkannya juga diberikan generasi yang demikian. Aamiin 



Selasa, 15 Oktober 2013

Berkembang

Aaaah dulu aku merindu.. sekarang ingin rasanya menulis lagi tentangmu sahabatku… tapi kali ini temanya berkembang

Sudah lama ya kita berpisah ?
Ah, tidak selama tahun yang kuhabiskan bersamamu
Tapi, Rasanya itu lebih lama dibanding waktu yang kita habiskan

Hal yang paling kusuka adalah ketika kita berdiskusi..
Sekalinya berdiskusi, rasanya ada hal yang berharga yang bertambah pada diriku ini
Namun
Kesempatan berdiskusi dengan dirimu jarang sekali ya…

Diskusi terakhir kita tentang masa depan
Yang kita sadari adalah kita sama-sama beranjak dari benih pohon yang tumbuh dan sekarang mulai berkembang
Siap menghasilkan bunga dan buah
Dan pohon-pohon itupun bertanya;
Kapan ya ? kapan ya?
Haha pertanyaan lucu kita yang dibungkus dengan sedikit kedewasaan 
Akhirnya apa?
Akhirnya kita berbagi ilmu tentang kehidupan…
Hingga manisnya ukhuwah yang dibungkus dalam doa saudara..


Uhibbukum fillah… itulah kalimat indah yang tersela dalam diskusi singkat kita

untuk si Pohon Tangguh


Minggu, 01 September 2013

Teman Seperjuangan

Alhamdulillah.. dipertemukan dengan sahabat seperjuangan beberapa hari lalu walau hanya sekitar 20 menit. Udah lama banget kita nggak ketemu. Sekitar 6 bulan. Tapi entah kenapa berasa lamaaaa banget. Sampai-sampai doi bilang ‘udah lama banget yaaa kita nggak ketemu, udah berapa tahun yaa…’ [hahahaha padahal kalau diinget-inget kita ketemu di acara rohis SMA, 6 bulan lalu.]

Singkat cerita, kita satu sekolah dulu. Kita berdua dekeeetketket walaupun tidak pernah sekelas. Daaan  ‘Kita sama-sama pengen jadi dokter! FKUI!’.. alhamdulillah, sahabat saya ini langsung diterima FKUI tanpa tes tertulis dan tanpa biaya per semester, dan Alhamdulillah juga, Allah mempunyai cara lain untuk mengasah salah satu hambaNya yang lain dengan Psikologi Unpadnya :D

Malam setelah saya bertemu dengannya. Saya menemukan foto ini:


Tambahlah saya kangen dan pengen ketemu lagi.

Flashback dan flashback

Dulu belajar bareng dengan materi yang sama, sekarang menariknya bisa saling tukar ilmu dalam dua disiplin.
Dulu diskusiin suatu hal, sekarang menariknya diskusiin suatu hal dalam dua disiplin ilmu.
Dulu berpikir bahwa biologis dan psikologis adalah hal yang tidak berkaitan, sekarang menariknya kita paham bahwa kedua hal itu justru saling memengaruhi.

Kita sama-sama jadi dokter. Sama-sama bisa menangani hati kok. Bedanya yang satu menangani fisik, yang satu lagi menangani psikis. Hahaha #eh [semua ada tempatnya lah yaaaa. :b ]




Kalau beberapa teman seperjuangan digabungin. Beeeuh, jadi bayangin The Avengers. Masing-masing punya keahlian yang beda. Tapi justru perbedaan ada untuk melengkapi dan membentuk kekuatan yang dahsyat. Jadi nggak sabar bertemu anggota Avengers yang lain.  :D

Sabtu, 03 Agustus 2013

This is Special

Bismillah

Saya ingin menulis seputar anak-anak nih, karena memang saya suka anak-anak. :D

Tulisan ini hanya sebuah catatan dan nasihat pribadi agar saya tidak lupa pada ibrah selama saya bersama keponakan saya ini, karena pada dasarnya saya pun belum pernah merasakan memiliki seorang anak. Hehe.. tulisan ini pun tidak dikhususkan hanya untuk para ayah ibu saja, tapi om, tante, nenek, kakek, uwa, abang, kakak, teteh pun boleh. :D

Here we go…

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”—At Tahrim: 6
Sama dengan yang pernah saya tulis sebelumnya bahwa anak merupakan investasi terbesar, karena anak merupakan investasi dunia akhirat. Karena itu mendidiknya merupakan sebuah kewajiban untuk orang tua agar mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat serta terhindar dari siksa api neraka.

Seperti kalimat prolog diatas, tulisan ini terinspirasi dari keponakan saya, dia yang masih berumur 3 tahun kurang ini mampu menyerap apapun dari lingkungan sekitar tanpa adanya saringan untuk menyaring informasi yang datang.  Semua perkataan dan tingkah laku mampu dia tiru. Bahaya ‘kan kalau yang di tiru malah hal yang buruk? Dengan kemampuan menirunya yang baik bukankah akan lebih baik jika dimaksimalkan dengan memberinya hal-hal baik? Kita akan berbicara seputar anak-anak dan lingkungan keluarga. Tidak lebih. Karena khawatir jika tidak dibatasi pembicaraan mengenai pemaksimalan kemampuan anak dari dini maka tulisan ini berujung ke lembaga-lembaga pendidikan seperti PAUD atau playgroup *hehe.

Ya, mendidik anak tidak semudah ketika kita melihat kagum orang tua yang memiliki anak sholeh, cerdas dan kreatif. Tentu tidak semudah melihatnya. Karena mendidik anak erat kaitannya dengan mendidik diri sendiri. Ketika kita mendidik berarti kita harus mempunyai ilmu untuk diberikan; mempunyai kesabaran, kegigihan, dan kekonsistenan ketika memberikan; dan mempunyai keoptimisan untuk hasil dari apa yang diberikan. Dan jangan lupa tujuan pun menentukan. Tujuan sangatlah penting karena dapat membentuk akan seperti apa dia yang sedang kita didik ini.

Contohnya orang tua ingin menjadikan anaknya yang terdepan di dunia dan akhirat, maka sesuaikan kurikulum yang akan diberikan dengan tujuan itu dan metodenya sesuaikan dengan si anak. :D

Hal yang terpenting lagi ketika mendidik anak adalah memberikan contoh kongkrit. Keponakan saya lebih sering mengajak saya bersih-bersih (buang tisu kotor, lap kaca, pel lantai) setelah saya ajak dia bersih-bersih, dibanding ketika saya menyuruhnya untuk membuang sampah di tempat sampah.

Nah, teladan yang baik dari orangtua ataupun lingkungan akan membentuk kebiasaan pada dirinya yang dapat membentuk akhlak dan kepribadian yang baik juga. Anak akan lebih menyerap sesuatu yang kongkrit dibanding ketika dia diberikan nasihat dengan menggunakan kata-kata. Tapi mungkin akan lebih baik lagi jika menasihati dengan memberikan contoh. hehe

Ada seorang ibu yang sukses (definisi saya: memiliki anak sholeh, cerdas, dan kreatif) berbagi resep nih, silakan disimak..
  1. Orang tua harus menjadi teladan yang baik dengan ilmu. Baik ilmu tentang agama Islam, ilmu tentang perkembangan anak, maupun ilmu-ilmu lainnya. (psikologi masuk kok, hehe)
  2. Berkomunikasi dengan hangat, tidak dengan kata-kata kasar. Berusaha menjadi sahabat yang baik untuknya.
  3. Peka terhadap perkembangan dunia luar dan tidak gaptek. (maksudnya agar orang tua mengetahui perkembangan yang terjadi diluar dan bisa memahami dan menjelaskan dampak positif maupun negatifnya. Pertahanan yang lebih kuat adalah pemahaman dan wawasan anak tentang akibat baik dan buruknya yang akan dihadapi jika dia melakukan suatu tindakan tertentu, bukan overprotective atau memberikan anak jarak dari lingkungan luar)
  4. Anak adalah amanah yang diberikan Allah SWT, karena itu orang tua harus memohon pertolongan Allah untuk membimbing dan mendidiknya.
  5. (ini yang terpenting) menanamkan iman dan rasa takut kepada Allah sejak kecil.

“Dan hendaklah takut pada Allah SWT orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah SWT dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”—An Nisa : 9
Nah, sekian tulisan kali ini. Selamat menjadi orang tua yang baik (ngomong ke diri sendiri juga). baik di dunia hingga mampu menjangkau akhirat dan SurgaNya.. aamiin



Jika teman saya menulis dalam blognya, tulisan adalah doa yang menyimpan harapan penulisnya, maka saya setuju. Doanya sederhana.

Semoga bermanfaat.
 :D

terinspirasi tidak hanya dari keponakan, tapi juga ibu sukses yang berbagi resep :D

Sabtu, 27 April 2013

Merindu


Rindu rasanya. Pada sahabat yang kini terpisah jaraknya. Kau tahu sahabat ? aku yakin kamu baik-baik saja. Ya. Terlihat dari tulisan-tulisanmu.

Kalau diingat-ingat, Kita dulu bagai benih.

Benih yang saling bertukar informasi,’Kalau ini nih..’
Benih yang saling menyemangati, ‘Ayo Fulan, kita harus…’
Benih yang juga berkompetisi, ‘Walaupun kita akan terpisah tapi kita harus ingat, diantara kita siapa yang duluan jadi….’
Benih yang juga saling mengingatkan,’Fulan, kita harus teguh dalam prinsip!’

Aku ingat sekali. Indah. Rindu. Dan banyak sekali perasaan yang tak terucap.

Sahabat, Benih yang dulu itu sekarang tumbuh. Tak kusadari kita tumbuh dalam kesunyian untuk saling berbagi.

Berusaha dan berlomba menjadi pohon tangguh yang mempunyai banyak buah manis.

Yaaa Berusaha dan berlomba menjadi insan yang penuh arti untuk berbagi. Tidak hanya kita. Tapi untuk semesta.

Kau disana menjadi pohon yang kau inginkan. Disini aku pun begitu. :D 


Senin, 18 Maret 2013

Energi...


“ Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain. “

Sesuai dengan hukum kekekalan energi, kami mengambil sebuah inspirasi. Pada awalnya kebingungan ini muncul, sebagai suatu ujian hati… dan Allah mempertemukan kami untuk saling berbagi mencari solusi. Hingga kami putuskan, untuk mengubahnya, bukan menghilangkannya.

Untuk energi yang tak terlihat namun teraba. Untuk energi yang tak beraroma namun terasa.

Sehingga inilah yang kami katakan pada diri kami masing-masing: 'energi tidak bisa diciptakan [benar, hal itu terasa tanpa kami meminta] ataupun di musnahkan [ya, sulit], tapi dapat diubah ke bentuk yg lain [inilah yang bisa kami lakukan]' 

Dan hal ini sudah kami buktikan! 

Senin, 04 Maret 2013

Pour Ma Chere Amie, Stanijuanita Marantika :D


Aku punya sebuah cerita, read it :D
Saat itu bulan Ramadhan 1432 H. Ramadhan pertamaku menjadi seorang mahasiswi. Siang hari yang panas kuselusuri jalan pulang menuju kosan. Semakin mendekat tujuan aku melihat gadis tinggi berkemeja putih dan berkerudung. Jalannya biasa, sesekali dia menoleh kebelakang. Aku tak tahu dia melihat siapa, tapi kemudian dia melanjutkan kembali perjalanannya. ‘mungkin dia satu kos denganku, hihi’ pikirku. Benar saja, dia mengarah pada rumah bercat hijau tempat sementaraku bernaung. Sebelum masuk rumah, matanya menyelusuri rumah tingkat dua itu, entah untuk apa. Lalu dia memasuki rumah hijau itu dan mata kami bertemu. Ya, dia melihatku yang sedang memperhatikan dirinya.
Aku melanjutkan perjalananku, membuka pagar rumah itu, dan memasuki pintu rumahnya. Tidak beberapa lama, gadis itu menyapaku, mengulurkan tangan dan mengajakku untuk berkenalan.
‘Hai, mau kenalan, dong !’ sapanya padaku dengan wajah ceria, ‘Aku JUAN!’  

Semakin lama kami bersama, semakin dalam juga kami kenal. Banyak cerita yang mungkin tidak akan bisa dihitung. Banyak cerita yang mungkin tidak bisa diingat. Namun, kesenangan, keasyikan, kelebayan, kegaringan, dan ‘ke-an’ lainnya karena bertemu dengannyalah yang hanya bisa kukenang.
Itulah sepenggal cerita yang mendasari surat ini dibuat.



Hai saudariku.. sudah berapa tahun di dunia ini ?
20, ya 20. Oh, bahkan tepat 20 hari ini? hihi

Saudariku, aku tak ingin bersenang-senang hari ini, apalagi menggelar sebuah pesta untukmu. Apa yang bisa kurayakan? Padahal aku tahu, setiap detik dalam dirimu dan diriku adalah langkah untuk mendekat pada pertanggung jawaban. Dan hari ini, terlebih hari ini saudariku, hari ini adalah momentum untuk dirimu, sirine yang setiap tahun selalu berdering. Untuk mengingatkan, Untuk menegur. Pada hal-hal yang telah dilakukan selama 20 tahun kebelakang. Namun juga momentum untuk bersyukur. Pada kesempatan yang telah diberikanNya.

Ya, saudariku. Ini momentum untuk memuhasabahi diri. Untuk meningkatkan diri ini. Untuk mengetahui sejauh mana perbuatan kita merupakan manifestasi kecintaan kepada Allah.



Barakallah Fii umrik.. :D

Semoga berkahNya selalu menaungimu. UjianNya pasti menguatkanmu. Dan aku yakin, nikmatNya selalu hadir dalam bentuk syukur dan sabarmu.

Aku ingin MencintaiMu


Buka-buka file di laptop dan nemu lagu yang udah lama ini.. :')

Aku ingin MencintaiMu
Edcoustic

Tuhan Betapa aku malu
Atas semua yang Kau beri
Padahal diriku terlalu sering membuat-Mu kecewa
Entah mungkin karena ku terlena
Sementara engkau beri aku kesempatan berulang kali, agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakan-Mu
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu…

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya robbi

Entah mungkin karena ku terlena
Sementara engkau beri aku kesempatan berulang kali, agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakan-Mu
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu…

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi…

Senin, 25 Februari 2013

Untuk Saudariku...


Untuk Saudariku yang sedih hatinya, karena orang yang paling disayanginya sedang diuji…

Tenanglah, aku pernah diposisimu. Khawatir? Ya. Takut? Ya. Sedih? Ya. Sepi? Ya.
Tapi kamu Belum terlambat. Karena yang beliau butuhkan hanya Matahari! Matahari yang selalu bersemangat menyinarinya

Ya. Bersemangat dan menjadi sumber semangat dihati. Hingga Ia tak khawatir, cemas, dan sedih. Dan yang terpenting, tak memikirkan apa yang sedang memberatkan hatinya saat ini.

Allah tahu kamu kuat, Saudariku.. dan Allah tahu cara membuatmu lebih kuat dari saat ini..

"Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. ..." [2:286]

Minggu, 24 Februari 2013

Transaksi DenganNya

Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan rasulNya dan berjihad di jalan Allah  dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui, niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin.” [61: 10-13]

Ini tentang transaksi jual beli denganNya.. jika kamu merasa telah mengorbankan banyak hal di jalan Allah, untuk menolong agama Allah, kamu tidak akan pernah merugi. Karena Dia, ya, Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan Allah akan memberi kekuatan pada orang-orang yang beriman, sehingga mereka menjadi orang-orang yang menang [61:14].

Percayalah, karena Janji Allah itu benar :D semoga selalu diteguhkan dijalanNya!

Terinspirasi dari QS. Ashshaff 10-14 dan untuk teman disana yang sedang bersedih hatinya



Sabtu, 23 Februari 2013

Dengan Pensil..


Jadi ingat sama kalimat ini ‘Tulislah mimpimu dengan pensil dan serahkan penghapusnya pada Allah’.

Ketika mimpi dan harapan itu di acc olehNya, maka senang rasanya. Puji dan Syukur mendera jiwa. Namun, bagaimana jika ternyata apa yang telah kau ’tulis dengan pensil’ itu dihapus olehNya. Sedih? Ya. Dan  disitulah kita belajar untuk mencari hikmah apa yang tersembunyi dibalik garisNya. Karena Dia MahaMengetahui apa yang terbaik untuk kita.

Seperti halnya kita menggambar dengan sebuah pensil, ketika kita menghapus salah satu bagian gambar kita, maka ketika itu kita bertujuan untuk memperbaikinya. Untuk apa? Tentu untuk membuat gambar yang kita buat lebih bagus. Begitu juga dengan garisNya. Untuk membuat kita lebih baik dengan menambahkan yang terbaik untuk kita. Karena Dia lah yang menggambar kita, yang karenanya Dia tahu apa yang terbaik untuk kita.

Yuk, cari hikmah disetiap langkah. Karena sungguh, jika kita telaah nikmatNya tak pernah bisa terdusta.

Kamis, 21 Februari 2013

ingin Bercerita saja... :D chapt. II


Bismillah

Dialah yang menciptakan kalian dari jiwa yang satu, dan darinya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya” [7:189]

Kembali! Lanjutan obrolan lucu dua akhwat sholihah  yang kemarin saya post. Masih ingat Fulana dan Fulani? Kali ini beritanya sesuatu banget >.< sampai-sampai saya saja kaget mendengarnya.
Percakapan ini mereka lakukan setelah sekian lama tidak bertemu dan mereka sudah berjanji jika bertemu lagi nanti, mereka akan bercerita banyak hal. Ini buktinya …

Fulana   : Cerita sini aja ya, sebentar kok.
Fulani    : Ok, cerita apa nih? [sambil senyum-senyum polos]
Fulana   : Aku tahun ini nikah, Ukh. [masih dengan raut dan nada yang datar]
Fulani    : Allahu Akbar!.. Ukh?
Fulana   : Iya Ukh. Orang tuaku tiba-tiba semangat mempersiapkan segalanya. Kemarin Umi aku baru ketemu dengan ‘dia’ dan sekarang orang tuaku sedang mempersiapkan untuk pernikahan, yaa nentuin tanggal pernikahan. Persiapin pernikahan ternyata ribet loh, Ukh. Me-list orang-orang yang diundang. Teman-temanku, teman orangtuaku… hmm nampaknya ribuan. Belum lagi milih gedung yang besar dan murah, sekarang orangtuaku lagi nyusun-nyusun itu.
Fulani    : Allahu akbar, Alhamdulillah.. pengen  nangis, Ukh.. terharu. [sambil berpelukan]
Fulana   : Iya, Ukh… :’)
Cerita pun berlanjut dengan cerita seputar pernikahan..

Dan kawan, cerita bahagia pun baru akan dimulai…. 


Rabu, 23 Januari 2013

Berikan yang Terbaik untuk Masa Depan Dia yang Baik :)

Yuk, saya kenalkan dengan salah satu keponakan saya dari kakak perempuan saya yang pertama. Tentu saja yang imut, ganteng, lucu, jahil, pintar, dan insyaAllah sholeh.. siapa lagi kalau bukan Muhammad Zulfadhli Azhar, dipanggil Fadhli. Doi, kelahiran 23 Oktober 2010. Saat ini usianya menginjak dua tahun tiga bulan. Suka sekali mendengarkan cerita dan suka sekali menggambar serta bernyanyi.

Anak laki-laki yang suka bicara ini, sudah punya adik loh hehe.. yap, nama si sholehah adalah Salsabila Aliyanisa, gadis cantik kelahiran 16 Oktober 2012. Bedanya hampir dua tahun pas ya? Seperti saya dan bundanya—kakak saya, sama-sama lahir pada tanggal 7 Juni loh, tapi bedanya 7 tahun :D #sekadarinfo.

Saat ini dia sangaaat cerewet. Perkembangan bahasanya sangat cepat apalagi setelah menginjak setahun empat bulan. Hmmmm coba saya ingat-ingat, umur 2-3 bulan, doi sudah bisa cooing—ao aaa ao—lalu  babbling—gaga baba—dan perkembangan bahasanya mulai meningkat dengan mampu mengucapkan 1 kata yang mempunyai makna. Lalu pada usia 11-14 bulan dia mulai mengembangkan menjadi dua kata hingga tiga kata untuk mengomunikasikan keinginannya, walau memang belum terkombinasikan dengan sempurna—bunda mobil, ateu roti—dan saat satu setengah tahun, Duar! Perkembangan bahasanya mulai banyak, dan tidak terhitung.

Doi, sangat aktif sekali meniru apapun dari lingkungan. Nah, Setelah doi bisa berjalan, doi selalu diajak sholat berjama’ah di mushola, karena itu saat usia dia setahun setengah, dia sudah hafal Al Fatihah dan juga gerakan shalat. Jika dia tahu saya sedang tilawah, dia akan langsung mengambil buku apapun yang terdekat dan lari mendekati saya, lalu membaca Al Fatihah di depan saya.. #gedubrak hihi lucu kan tapiiii :3

Ya, sekadar info anak dapat belajar melalui imitasi dari lingkungan sekitarnya. Jadi, berhati-hati yaaa jika punya adik kecil, jaga ucapan dan tindakan. Nanti bisa-bisa doi niru yang nggak seharusnya ditiru lagi :)

Nah, fadhli sangat aktif, tapi tenang dia tidak hiperaktif kok. Ketika dia sedang aktif-aktifnya salah satu cara untuk mengendalikannya adalah dengan cara mengucapkan, ‘Pada suatu hari, hiduplah….’ Yap ! bercerita ! itulah kesukaannya. Tapi suatu hari—ini cerita yang menyedihkan untuk saya, haha—saya bercerita padanya. Kebiasaan saya ketika bercerita adalah tidak pernah saya rencanakan terlebih dahulu ceritanya akan seperti apa, biarkan cerita itu mengalir kemanapun deh. Let it flow.. terserah.. ‘kan dia masih kecil belum terlalu mengerti haha tapi nampaknya, semakin saya sering bercerita, si kecil cerdas ini menangkap alur cerita yang aneh.
P        : Lalu…… daaan…. lalu, sang raja pun pergi ke desa dan memeriksa keganjalan yang terjadi disana… daaan pajak kota dan pajak desa……..
F         : he he cerita apaan tuh, Teu?
P      : -_- (hening sesaat) aneh ya? Ini pertama kalinya ateu di komen sama kamu, Fadh.
Lesson one : lain kali saya harus merencanakan cerita yang akan saya sampaikan. Hm! Saya lupa kalau kemampuan berbahasa sangat erat kaitannya terhadap berbagai perubahan kognitif.

Nah, kawans, yuk kita lihat apa aja sih urutan yang penting dalam perkembangan bahasa early childhood..
1. Muncul kata-kata dan kosa kata dasar menjelang tahun pertama dan sepanjang tahun kedua
2. Transisi mengombinasikan kata-kata dan ungkapan ke dalam kalimat-kalimat  sederhana pada akhir tahun kedua
3. Transisi ke arah kalimat-kalimat kompleks mulai 2-3 tahun

Nah, kawan, anak-anak akan menginternalisasi suatu nilai berdasarkan cerita, lagu, ataupun kebiasaan-kebiasaan yang dia dengar ataupun lihat, karena itu berikanlah cerita-cerita yang baik dan mempunyai pesan positif untuk si anak. Jangan lupa, ternyata lagu pun berpengaruh terhadap perkembangan kepribadiannya seperti halnya dengan cerita. Ajak juga dia untuk mengikuti berbagai kegiatan positif, sehingga itu akan menjadi kebiasaannya nanti ketika sudah besar. Jadi, berikan yang terbaik untuk masa depan dia yang baik. :D

Merawat dan mendidik anak itu asyik kok. :D
Tingkah maupun perkataan yang mereka keluarkan pasti Boom! Mengejutkan!
 Trust me it works!


terinspirasi dari mata kuliah Psikologi Perkembangan 1 dan keponakanku tercinta :)

Minggu, 20 Januari 2013

Ingin Bercerita saja... :D


Bismillah..
Sudah lama yaa tidak nge-post di blog...

Cuma pengen cerita niiih tentang percakapan singkat dan lucu 2 sahabat yang tidak ingin disebut namanya. Sebut saja dia Fulana dan Fulani. Saat itu mereka masih kuliah di tingkat dua salah satu universitas negeri nun jauh dimato dibumi Indonesia tercinta ini. Nah, Di pagi hari ketika kuliah dan langit mendung, Fulana yang duduk di sebelah Fulani menuliskan pesan tertulis di buku Fulani yang akhirnya akan menjadi percakapan seperti di bawah ini:

Fulana  : Ukh, hm… kayaknya bener deh aku nikah tahun depan.
Fulani  : (Fulani nampak kaget ) udah dapet, ukh? SIM (Surat Izin Menikah)? Ikhwan?... tahun depan? Bulan depan juga tahun depan, ukh..
Fulana  : hehe, SIMnya Alhamdulillah sudah. Ikhwannya… temen lama aku, we’ve known each other since ’12. Sudah sering tahu, tapi dalam diam. Tinggal menyamakan rencana hahaha. Ah iya, entah sih bulan apa, masih dibicarakan. Well, faktanya ini baru awal doang kok, baru dapet lampu hijau kemarin soalnya.
Fulani  :  waah Alhamdulillah yaa… sungguh? Temen SMA? Dia mahasiswa mana, Ukh? Sudah saling tahu perasaan maksudnya? Haha… dia sudah ngirim proposal? Atau…
Fulana : ceritanya panjang. Lewat orang tua langsung. Bulan Juli/Agustus lalu dia nemuin ibuku, dan ceritapun berlanjut.
Fulani  : oke nilaimu A, Ukh :) hmmm ikut merasakan bahagia…….
Fulana : A? horeee :D iyaa, doain ya. Semalam aku udah nangis gitu, Ukh. Gatau kenapa. Takut, ukh.
Fulani  : sip lah tinggal aku. Aku juga A Ukh!!
Fulana : temen-temenku juga udah ngegodain kayak gitu, ‘Tahun Depan, yaaa..’ semoga jadi nyata
Fulani  : aamiin.. ok, Ukh.. selamat berbahagia merayakan cinta.. awali dan jalani untuk ibadah yaaaa 
Fulana : aamiin, iya , Ukh.. makasih.. progress reportnya nanti aku kabarin yaaa.. >.<

Cerita diatas belum sampai klimaksnya niiih.. so, tunggu aja yaa kelanjutannya. Tulisan ini mengalami beberapa perubahan karena banyak muncul informasi-informasi yang tidak ingin dipublish oleh pihak-pihak yang bersangkutan :) dan untuk Nilai A-E adalah penilaian yang sudah disepakati oleh mereka berdua :)

SIP, obrolan singkat antar akhwat solehah ini pasti berlanjut.. tunggu kabar gembiranyaaa..