Senin, 18 Maret 2013

Energi...


“ Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain. “

Sesuai dengan hukum kekekalan energi, kami mengambil sebuah inspirasi. Pada awalnya kebingungan ini muncul, sebagai suatu ujian hati… dan Allah mempertemukan kami untuk saling berbagi mencari solusi. Hingga kami putuskan, untuk mengubahnya, bukan menghilangkannya.

Untuk energi yang tak terlihat namun teraba. Untuk energi yang tak beraroma namun terasa.

Sehingga inilah yang kami katakan pada diri kami masing-masing: 'energi tidak bisa diciptakan [benar, hal itu terasa tanpa kami meminta] ataupun di musnahkan [ya, sulit], tapi dapat diubah ke bentuk yg lain [inilah yang bisa kami lakukan]' 

Dan hal ini sudah kami buktikan! 

Senin, 04 Maret 2013

Pour Ma Chere Amie, Stanijuanita Marantika :D


Aku punya sebuah cerita, read it :D
Saat itu bulan Ramadhan 1432 H. Ramadhan pertamaku menjadi seorang mahasiswi. Siang hari yang panas kuselusuri jalan pulang menuju kosan. Semakin mendekat tujuan aku melihat gadis tinggi berkemeja putih dan berkerudung. Jalannya biasa, sesekali dia menoleh kebelakang. Aku tak tahu dia melihat siapa, tapi kemudian dia melanjutkan kembali perjalanannya. ‘mungkin dia satu kos denganku, hihi’ pikirku. Benar saja, dia mengarah pada rumah bercat hijau tempat sementaraku bernaung. Sebelum masuk rumah, matanya menyelusuri rumah tingkat dua itu, entah untuk apa. Lalu dia memasuki rumah hijau itu dan mata kami bertemu. Ya, dia melihatku yang sedang memperhatikan dirinya.
Aku melanjutkan perjalananku, membuka pagar rumah itu, dan memasuki pintu rumahnya. Tidak beberapa lama, gadis itu menyapaku, mengulurkan tangan dan mengajakku untuk berkenalan.
‘Hai, mau kenalan, dong !’ sapanya padaku dengan wajah ceria, ‘Aku JUAN!’  

Semakin lama kami bersama, semakin dalam juga kami kenal. Banyak cerita yang mungkin tidak akan bisa dihitung. Banyak cerita yang mungkin tidak bisa diingat. Namun, kesenangan, keasyikan, kelebayan, kegaringan, dan ‘ke-an’ lainnya karena bertemu dengannyalah yang hanya bisa kukenang.
Itulah sepenggal cerita yang mendasari surat ini dibuat.



Hai saudariku.. sudah berapa tahun di dunia ini ?
20, ya 20. Oh, bahkan tepat 20 hari ini? hihi

Saudariku, aku tak ingin bersenang-senang hari ini, apalagi menggelar sebuah pesta untukmu. Apa yang bisa kurayakan? Padahal aku tahu, setiap detik dalam dirimu dan diriku adalah langkah untuk mendekat pada pertanggung jawaban. Dan hari ini, terlebih hari ini saudariku, hari ini adalah momentum untuk dirimu, sirine yang setiap tahun selalu berdering. Untuk mengingatkan, Untuk menegur. Pada hal-hal yang telah dilakukan selama 20 tahun kebelakang. Namun juga momentum untuk bersyukur. Pada kesempatan yang telah diberikanNya.

Ya, saudariku. Ini momentum untuk memuhasabahi diri. Untuk meningkatkan diri ini. Untuk mengetahui sejauh mana perbuatan kita merupakan manifestasi kecintaan kepada Allah.



Barakallah Fii umrik.. :D

Semoga berkahNya selalu menaungimu. UjianNya pasti menguatkanmu. Dan aku yakin, nikmatNya selalu hadir dalam bentuk syukur dan sabarmu.

Aku ingin MencintaiMu


Buka-buka file di laptop dan nemu lagu yang udah lama ini.. :')

Aku ingin MencintaiMu
Edcoustic

Tuhan Betapa aku malu
Atas semua yang Kau beri
Padahal diriku terlalu sering membuat-Mu kecewa
Entah mungkin karena ku terlena
Sementara engkau beri aku kesempatan berulang kali, agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakan-Mu
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu…

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya robbi

Entah mungkin karena ku terlena
Sementara engkau beri aku kesempatan berulang kali, agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakan-Mu
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu…

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi…